Karenateks eksplanasi menjelaskan tentang proses, maka isinya

Makassar - Teks eksplanasi merupakan sebuah tulisan yang berisi penjelasan mengenai proses terjadinya suatu fenomena. Fenomena yang dijelaskan dalam teks eksplanasi bisa berupa fenomena alam maupun fenomena sosial yang biasa terjadi dalam kehidupan teks eksplanasi berisi informasi berupa fakta yang ditulis secara runut berdasarkan kronologis terjadinya suatu fenomena, ataupun berdasarkan hubungan sebab-akibat. Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan penjelasan yang detail sehingga pembaca bisa mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai suatu seseorang bisa menulis teks eksplanasi dengan baik dan benar, seseorang harus memahami dengan jelas seluk-beluk mengenai teks eksplanasi. Berikut ini ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, dan contoh teks eksplanasi beserta penjelasannya yang telah dirangkum detikSulsel dari berbagai sumberTeks eksplanasi memiliki sejumlah ciri-ciri yang menjadi pembeda dengan jenis teks lainnya. Ciri-ciri teks eksplanasi perlu diketahui agar seseorang bisa dengan mudah mengenali teks eksplanasi serta menuliskannya dengan baik dan ini beberapa ciri-ciri teks eksplanasiInformasi yang dimuat di dalamnya didasarkan pada fakta bersifat faktualFenomena yang diterangkan dalam teks ekplanasi bersifat keilmuan atau berkaitan dengan ilmu pengetahuanBersifat informatifTulisannya tidak berusaha mempengaruhi pembaca terhadap apa yang dibahasHal yang dibahas di dalamnya berfokus pada hal-hal yang sifatnya umum, contohnya seperti bencana longsor, gempa bumi, gunung meletus, dan fenomena lainnyaPenulisannya menggunakan kata penanda urutan, contoh pertama, kedua, ketiga, dan sebagainyaStruktur Teks EksplanasiTeks eksplanasi memiliki struktur atau kerangka yang menjadi acuan dalam menulis teks eksplanasi. Struktur teks eksplanasi perlu diketahui karena memudahkan seseorang dalam menulis sebuah tulisan secara ini struktur dari teks eksplanasi beserta penjelasannya1. Pernyataan UmumBagian ini berisi identifikasi terkait suatu hal yang dipaparkan secara umum. Pernyataan yang ditulis pada bagian ini biasanya berkaitan dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan berbagai fenomena umum biasanya ditulis menggunakan jenis kata kopula seperti 'adalah' dan ' Eksplanasi Deretan PenjelasanBagian eksplanasi atau deretan penjelasan menerangkan rincian proses kejadian mengenai suatu fenomena yang telah diterangkan secara umum pada bagian pernyataan umum. Bagian eksplanasi biasanya terdiri dari beberapa paragraf yang berisi penjelasan hubungan sebab akibat dari suatu InterpretasiInterpretasi pada struktur teks eksplanasi bersifat opsional, bagian ini bisa ada bisa juga tidak. Umumnya, interpretasi pada struktur teks eksplanasi berisi pandangan atau kesimpulan dari penulis mengenai fenomena yang Kebahasaan Teks EksplanasiAda beberapa kaidah kebahasaan yang berlaku dalam penulisan teks eksplanasi. Kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi sangat penting agar seseorang bisa menuliskan sebuah teks eksplanasi dengan baik dan sesuai aturan ini beberapa kaidah kebahasaan yang berlaku dalam penulisan teks eksplanasi- Menggunakan kalimat pasif. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan kata kerja berawalan di- atau ter- dalam teks eksplanasi-Menggunakan konjungsi kausal dan temporal. Konjungsi atau kata hubung kausal menyatakan hubungan sebab-akibat kausalitas, sementara kata hubung temporal berfungsi untuk menunjukkan urutan waktu- Penulisannya menggunakan istilah ilmiah yang berhubungan dengan topik bahasan dan hanya digunakan pada bidang ilmu tertentu-Menggunakan kata kerja material dan rasional, yaitu kata kerja yang menyatakan tindakan yang melibatkan panca indra material- Menggunakan kalimat transitif dan intransitif. Kalimat transitif adalah kalimat yang memerlukan unsur objek, sementara kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan unsur Teks EksplanasiSetelah memahami ciri-ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi, perlu juga diketahui contoh teks eksplanasi. Contoh teks eksplanasi bisa menjadi referensi agar seseorang bisa memahami dengan jelas mengenai teks ini beberapa contoh teks eksplanasi beserta penjelasan strukturnyaContoh 1 Proses Terjadinya PelangiPernyataan UmumPelangi adalah peristiwa optik dan meteorologi yang terjadi karena terdapatnya kumpulan cahaya warna-warni paralel satu dengan yang lainnya yang muncul di langit atau di media lainnya. Di langit, pelangi terlihat seperti busur cahaya yang mengarah ke cakrawala ketika hujan ringan. Selain itu pelangi juga bisa dilihat di sekeliling air empat siklus yang dapat membentuk pelangi. Pertama, pembiasan sinar matahari. Pelangi terbentuk karena terdapat pembiasan sinar cahaya matahari yang dibelokkan ketika sedang menuju satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang terdapat pada atmosfer. Kedua, sinar matahari melewati tetesan air. Ketika cahaya matahari melalui tetesan air, cahaya matahari tersebut akan dibelokkan dan membuat warna-warna tadi berpisah dengan pembelokan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang tidak sama, sehingga membuat warna pelangi menjadi semakin indah. Keempat, terbentuklah warna pelangi. Warna yang dibelokkan pertama kali adalah warna ungu, sedangkan untuk warna terakhir yang dibelokkan adalah warna merah. Warna pelangi terlihat utuh disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian cuma bisa kita jumpai ketika hujan, berbarengan dengan matahari bersinar, namun dari sisi yang berlawanan dengan kita. Kita harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari berada di belakang kita. Maka kita dan pusat busur pelangi harus berada di satu garis 2 Demonstrasi MassaPernyataan UmumAkhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapan massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997-1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala besar atau kecil, demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung manggut-manggut dan berkata "ya" pada apapun tindakan dari pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi mereka 3 Sejarah Kabupaten BandungPernyataan UmumAwal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman. Pada masa Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di Tatar Periangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan. Istilah keprabuan diambil dari kata prabu yang berarti 'leluhur' atau 'raja muda'.Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram 1621-1677 dan pemerintahan Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai Cikapundung, dekat muaranya, yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu nama desa di masa Bupati Wiranatakusumah II 1794-1829 Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak Dayeuhkolot ke pinggir Sungai Cikapundung atau Alun-alun Bandung sekarang. Pemindahan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda,"Deandels". Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei 1810. Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap perkembangan wilayah itu. Pada saat itu Deandels yang mendapat julukan "Mas Galak" tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut melewati Tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang 4 BanjirPernyataan UmumMendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS. Banjir dapat terjadi karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan run-off di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan, dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat banjir tersebut terjadi di permukiman penduduk sehingga menyeret dan merusak apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana 5 Gempa AcehPernyataan UmumGempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai richter dengan korban tewas mencapai orang hilang dan kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang Indonesia, gempa menelan lebih dari korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban jiwa ,n disebabkan oleh tsunami yang menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera Sri Lanka dikonfirmasikan korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari korban Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu durasi penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar. Simak Video "Menikmati Pemandangan Kota dari Atas Bukit Galumpang" [GambasVideo 20detik] urw/alk
Karna*Teks Eksplanasi* hanya memiliki ciri² sebagai berikut: 1.Struktur terdiri dari pernyataan umum, deretan penjelas, dan penutup 2.Memuat info berdasarkan fakta 3.Memuat info yg bersifat ke ilmuwan *JADIKAN JAWABAN TERCERDAS* Iklan Ada pertanyaan lain? Cari jawaban lainnya Tanyakan pertanyaanmu Pertanyaan baru di B. Indonesia
TeksEksplanasi - Eksplanasi berasal dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan. Lalu bagaimana contoh teks eksplanasi, ciri-ciri []
Berdasarkanberbagai penjabaran yang telah disampaikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut. Strukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
Ciriciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut. 1. Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat/deretan penjelas, serta interpretasi. 2. Informasi yang dimuat dengan berdasarkan fakta (faktual). 3. Faktual tersebut memuat informasi yang sifatnya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti sains. 4.
Berikutini ciri-ciri teks eksplanasi, kecuali . A. memuat informasi sesungguhnya/fakta B. memuat informasi yang bersifat keilmuan C. menjelaskan suatu kondisi atau fenomena D. berisi langkah-langkah kerja 9. Urutan struktur yang tepat pada ciri-ciri teks eksplanasi adalah . A. Pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.
  1. Πо γምቫепро
  2. Тայоሞօ ωգቫрсևጫሳ συ
  3. Ηу ዲ ραηիየቼсևψ
    1. ኡոс уζариχωве
    2. Й ловосв
1qQM7.
  • ejz0adqvc4.pages.dev/491
  • ejz0adqvc4.pages.dev/527
  • ejz0adqvc4.pages.dev/167
  • ejz0adqvc4.pages.dev/155
  • ejz0adqvc4.pages.dev/131
  • ejz0adqvc4.pages.dev/596
  • ejz0adqvc4.pages.dev/197
  • ejz0adqvc4.pages.dev/220
  • ciri ciri teks eksplanasi kecuali